About

WIKA Pracetak Gedung

WIKA Pracetak Gedung hadir sebagai Total Solution Contractor & Precast Concrete Building Provider yang berfokus pada jasa konstruksi dan industri serta pemasangan komponen pracetak bangunan Gedung. Saat ini, kami telah memproduksi dan memasang komponen pracetak seperti, balok pracetak, kolom pracetak, half-slab / full-slab, Hollow Core Slab (HCS), façade beton pracetak, dan komponen struktur rumah pracetak. Selain itu, kami sedang mengembangkan produk komponen struktur rumah pracetak sederhana dan produk dinding Autoclaved Aerated Concrete (AAC).

Keunggulan produk kami terletak pada metode produksi yang dapat dilakukan tidak hanya di pabrik (stationary plant) tetapi juga di area sekitar proyek (mobile plant). Tambahan pula, kami sudah mempunyai system pemasangan lisensi sambungan antar komponen yang telah mendapat pengakuan dan sertifikasi dari Laboratorium Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

WIKA Pracetak Gedung terus berfokus untuk melakukan konstruksi gedung pekerjaan dengan efektif dan efisien, serta menghasilkan produk-produk pracetak yang bermutu tinggi dan mempunyai value harga yang terbaik bagi pelanggan. Kami juga menjunjung tinggi terkait pelaksanaan standar K3 dan nilai keramahan lingkungan.

Our Product & Services

Instalasi Produk & Konstruksi Gedung
Kolom Pracetak
Façade Pracetak
Balok Pracetak
Struktur Rumah Pracetak
Hollow Core Slab (HCS)
Autoclaved Aerated Concrete (AAC)
Half / Full Slab Pracetak
Low-Cost Housing Pracetak

Our Project

VILA KEBUN RAYA
PIPERACK
MANDIRI UNIVERSITY
IKEA GARDEN
BRI PALU
MASJID BI
MARIANNA RESORT
BNI MATARAM

Media Highlight

Baca Selengkapnya

Announcement of Majority Share Ownership of PT Wijaya Karya Pracetak Gedung

Baca Selengkapnya

Beton Pracetak, Masa Depan Industri Konstruksi

Di tengah perkembangan infrastruktur, dibutuhkan teknologi material yang bisa diterapkan secara cepat tetapi juga dengan kualitas yang terjaga. Beton pracetak dapat menjadi jawaban atas tantangan pembangunan tersebut. "Indonesia masih kurang penerapan beton pracetaknya. Kita harus bisa buktikan bahwa kita bisa melaksanakan sendiri dan tidak kalah saing," ujar Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Pracetak dan Prategang Indonesia (AP3I) Wilfred Singkali di acara Concrete Show 2017, JIExpo Kemayoran, Jakarta, (13/9/2017). Wilfred mengatakan, beton pracetak merupakan masa depan industri konstruksi. Sebenarnya perkembangannya sudah dimulai sejak awal tahun 1980-an. Namun saat itu, masih ada keraguan apakah beton pracetak bisa menjawab kebutuhan konstruksi.   Pertumbuhannya juga tidak terlalu cepat dibandingkan dengan pertumbuhan konstruksi. Pasalnya, pengadaan beton pracetak perlu investasi yang cukup besar. "Kalau di konstruksi banyak kebutuhannya. Mungkin peralatan bisa sewa dan sebagainya, tetapi harus investasi juga. Kalau dalam 3 tahun peningkatannya kecil," jelas Wilfred. Meski demikian, imbuh dia, bisnis beton pracetak memiliki peluang yang besar. Implementasi terbaru pembangunan infrastruktur dari beton pracetak adalah Simpang Susun Semanggi yang langsung dibuka oleh Presiden Joko Widodo. "Harapan dari pemerintah bahwa ke depan, pada 2020 pracetak sudah memegang peran 30 persen dari pembangunan sekarang," sebut Wilfred.   Sumber : KompasProperti

Baca Selengkapnya

Wika Beton Resmikan Pabrik Produk Beton Senilai Rp150 Miliar

Direktur Utama PT Wijaya Karya (Wika) Beton, Wilfred A. Singkali mengatakan, peresmian pabrik produk beton yang dibangun di Desa Karangmukti Cipeundeu Kabupaten Subang Jawa Barat, tersebut diharapkan mampu menopang kebutuhan beton pracetak atau precast untuk pembangunan infrastruktur di dalam negeri. "Dengan tambahan pabrik baru ini, kapasitas produksi beton pracetak Wika Beton mencapai 3 juta ton per tahun," Ujar Wilfred usai meresmikan parik produk beton di Subang, Jawa Barat, Sabtu (11/3/2017).   Dia menyebutkan, kapasitas rata-rata nasional beton pracetak di dalam negeri saat ini baru mencapai 25 juta ton per tahun atau sekitar 20% dari kebutuhan beton nasional. "Kebutuhan nasional dari kapasitas kita itu sekitar 25 juta ton per tahun. Jumlah tersebut baru 15 sampai 20 persen dari kebutuhan rata-rata nasional per tahun," ucapnya. Meski begitu, kekurangan kebutuhan pasokan beton di dalam negeri, kata Wilfred, masih terpenuhi melalui pembuatan beton secara konvensional. "Namun pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat menargetkan penggunaan beton pracetak di dalam negeri bisa naik hingga 30 persen tahun ini, itu artinya kebutuhan masih tetap besar," ungkapnya. Wilfred menjelaskan, pembangunan pabrik produk beton milik Wika Beton di Subang akan dimanfaatkan untuk kebutuhan pembangunan proyek Jalan Outer Ring Road Tahap 2, Light Rail Transit atau kereta api ringan Kelapa Gading-Velodrome Rawamangun. Selama ini pemanfaatan produk Wika Beton melalui produksi beton pracetak sejumlah proyek jalan tol juga digunakan untuk proyek jalan tol diantaranya untuk proyek jalan tol Balikpapan-Samarinda, Proyek MRT Jakarta serta proyek tol Serang-Panimbang. "Proyek-proyek tersebut sebagian besar kami dapatkan dari holding kami PT Wijaya Karya (persero/Tbk). Kami tinggal memasok kebutuhannya saja," ungkap dia. Secara bertahap, Wika Beton akan meningkatkan kapasitas pabrik produk beton di Subang dengan memproduksi beton pracetak yang khusus digunakan untuk pembangunan gedung. Menurut Wilfred, kebutuhan beton pracetak untuk pembangunan gedung masih sangat besar. "Pabrik di Subang ini masih tahap peratama. Tahap selanjutnya kita akan memproduksi pracetak khusus untuk gedung di Subang ini berdampingan dengan lokasi di Subang," ungkap dia. Direktur Operasi Wika Beton, Fery Hendriyanto mengatakan, pemanfaatan betok pracetak untuk gedung mampu menekan efisiensi dari sisi biaya dan waktu. "Kami juga siapkan untuk pembangunan produk betok pracetak khusus gedung di Subang, lokasi yang sama. Total keseluruhan investasi di Subang ini termasuk untuk kebutuhan beton pracetak gedung mencapai Rp350 miliar," ujarnya. Fery menambahkan, rencana pendirian pabrik beton pracetak khusus gedung di lokasi yang sama tersebut akan dilakukan melalui kerja sama dengan pihak lain, untuk mendirikan perusahaan patungan. "Kita bikin perusahaan patungan nantinya dimana presentase saham kami di situ hanya sebesar 49 persen," pungkas dia.

Baca Selengkapnya

Dua Anak Perusahaan WIKA Dirikan PT Wijaya Karya Pracetak Gedung

Dua anak perusahaan PT Wijaya Karya Tbk atau WIKA yaitu PT Wijaya Karya Beton Tbk (WIKA Beton), bersama PT Wijaya Karya Gedung (WIKA Gedung) mendirikan anak perusahaan patungan (joint venture) bernama PT Wijaya Karya Pracetak Gedung (WIKA Pracetak Gedung) pada Desember 2016. WIKA Pracetak Gedung menghadirkan Balok Pracetak, Kolom Pracetak, HCS (Hollow Core Slab), dan Fasade Pracetak untuk mendukung kemudahan usaha jasa konstruksi, sekaligus pengembangan produk komponen gedung lainnya. "Untuk kapasitas awal, beton yang diproduksi sebanyak 100.000 ton per tahun. Produksinya berupa balok pracetak, kolom pracetak, HCS dan fasade pracetak." ujar Wilfred Singkali, Direktur Utama WIKA Beton. Pendirian WIKA Paracetak Gedung merupakan salah satu strategi kemitraan antar anak usaha PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) dengan porsi kepemilikan saham 51% WIKA Gedung dan 49% WIKA Beton, serta menempatkan WIKA Pracetak Gedung sebagai anak usaha dari WIKA Gedung dan perusahaan asosiasi bagi WIKA Beton